Senin, 31 Desember 2007

Foto Tempe Kangen...

Foto Tempe Kangen...31 Desember 2007


Ini adalah tampilan si Tempe Kangen...
Supaya rasanya lebih 'nendang' boleh didampingi oleh ikan pindang dan lalab timun.
Ini untuk menyegarkan dan mengurangi amis ikan bagi yang tidak doyan...

Eeeh...mestinya kan ini masuk ke resep Tempe Kangen, ya ?
Tapi maklum ajalah...dari pada susyah lagi ngeditnya, ya sudah...tempel saja di sini...
Mejeng sendirian...he he he...

Oya, mau cerita sedikit soal foto-memfoto si tempe ini tadi.
Berhubung di rumah lagi kerja sendirian...jadi pagi-pagi banget ya sudah heboh sendiri...
Heboh beresin rumah, heboh menyiapkan sarapan...ditambah heboh mau bikin foto...
Wuiiiih...namanya ibu-ibu...ya lari sana, lari sini...sambil heboh juga pengen posting segala macam...

Jadi deh seharian ini saya seperti setrikaan...mondar mandir saja di dalam rumah...
Ya, beres-beres rumah...ya, masak pagi dan siang ( hiii...jarang-jarang banget...)...terus motretin segala macam untuk diposting...Hasilnya...lihat saja di Galeri Cintaku...banyak foto baru yang mejeng di sana...

Oke deee....
Met berakhir tahun, yaaa....


Salam sayang dari My Lovely Kitchen...


Ietje

Minggu, 30 Desember 2007

Sleeping Chicken with Yoghurt

Art-Lovely Kitchen 2007 (A-12.30.01

Start : 12/30/2007 12:36 PM

Finish : 12/30/2007 13:30 PM

SLEEPING CHICKEN with Yoghurt

Hmmm…bayangkan Sleeping Beauty ! Cantiiiikkk…Sekarang bayangkan Sleeping Chicken…pasti sedaaaap ! Imagine donk !

Sebetulnya ini ayam berbumbu biasa, tapi dengan sedikit tambahan bumbu dan cara memasak yang ‘malas-malasan’, jadilah si Chicken biasa ini menjadi Sleeping Chicken yang spektakuler. Hiyaaa…sebenarnya ini proses masak orang malas…

Kesannya sih seperti makanan mewah dengan penyajian istimewa. Namun sejujurnya, buat saya ini adalah cara masak yang paling praktis…hi hi hi…Maklum saja, sebagai orang yang kurang berminat berkutat lama di dapur, saya selalu mencari cara tercepat dan terpraktis untuk dapat menyajikan makanan yang lezat bagi si Cantik buah hati saya.

Mmhhh…agar tidak terlalu lama ngobrolnya, di sini saya sajikan resep Sleeping Chicken with Yoghurt. Baru gress dari dapur saya di hari Minggu yang cerah ini. Lengkap dengan fotonya, biar lebih semangat…(begitu kata sahabat saya, Rudy Tanu…thanks ya). Dan tahu dong, gimana tadi hebohnya di dapur saya yang Triple S itu ? he he…tapi berhasil juga kok saya membuat fotonya…

Oya…satu hal…ini hanya Resep…Masakan itu menjadi enak dan lezat kalau kita memasaknya dengan penuh rasa cinta. Jadiiii…sebelum kita memanggang masakan ini …bisikkanlah kata-kata yang indah dan penuh kasih untuk orang yang kita cintai, kepada siapa masakan ini nanti kita persembahkan…

Minggu, 30 Desember 2007

Salam sayang dari My Lovely Kitchen,

Ietje

**♥♥**

RESEP :

SLEEPING CHICKEN with YOGHURT

BAHAN :

- Ayam negeri 1 ekor, jangan yang terlalu besar dan berlemak. Buang kepala, leher dan cekernya.

BUMBU :

- Bawang Bombay 2 buah yang sedang besarnya

- Bawang putih 5 buah, sebaiknya ambil yang agak bulat, jangan yang pipih

- Merica bubuk secukupnya ( tergantung aromanya, kalau cukup keras cukup satu sendok teh rata)

- Yoghurt plain (berwarna putih) ½ botol

- Madu murni 4 sendok makan

- Minyak zaitun (olive oil) 2 sendok makan

- Garam

Tambahan :

- Daun mint beberapa tangkai

- Kismis (raisin kering) untuk taburan

-

Catatan :

Yoghurt adalah susu yang difermentasi, dijual di supermarket dalam kemasan botol . Yoghurt hanya bertahan kurang lebih 3 hari – 1 minggu bila disimpan dalam suhu rendah. Untuk penggunaan bumbu masak, yoghurt akan melunakkan daging, ayam dan ikan.

ALAT MASAK :

- Pinggan tahan panas (pyrex) bertutup

CARA MEMASAK :

  1. Ayam dipotong-potong ukuran sedang, buang bagian-bagian yang berlemak terutama di bawah kulit.
  2. Bawang Bombay dicincang kasar atau dipotong bentuk kotak ukuran 1x1 cm.
  3. Bawang putih dipukul, kemudian dicacah halus
  4. Lumuri ayam dengan bawang Bombay, bawang putih, yoghurt, merica, garam. Biarkan selama 15 menit.
  5. Tambahkan madu dan aduk rata.
  6. Masukkan ke dalam pinggan tahan panas, siram dengan minyak zaitun di pinggirnya.
  7. Panggang selama 20 menit, atau sampai ayam berwarna coklat keemasan .

SARAN PENYAJIAN :

- Pada saat ayam masih panas, masukkan helai-helai daun mint di atas ayam, kemudian taburkan kismis.

- Tutup lagi pinggan tersebut, dan biarkan aroma mint meresap ke dalam sajian ayam.

- Selain dapat dimakan bersama nasi putih biasa, Sleeping Chicken ini juga enak dimakan dengan kentang kukus yang ditumbuk (mash potatoes). Kuahnya yang kental akan melezatkan kentang kukus.

TIPS :

- Resep ini bisa juga dipergunakan untuk ayam panggang biasa. Tapi sebaiknya tidak usah mempergunakan minyak zaitun karena akan menyebabkan ayam menjadi mudah gosong.

- Pergunakan arang briket agar tidak terlalu banyak asap.

****

Selamat menikmati…

My Lovely Kitchen,

Ietje S. Guntur

Selasa, 25 Desember 2007

Tempe Kangen

Lovely Kitchen 2007 (A-12.2
Start : 12/25/2007 5:27 PM
Finish : 12/25/2007 6:18 PM

TEMPE KANGEN

Sebetulnya tempe ini adalah tempe goreng biasa. Tapi karena tambahan sambel yang dibuat dengan cara khusus, dan hanya dimakan pada hari khusus, yaitu hari libur dan hari Minggu jadinya tempe ini selalu menimbulkan rasa kangen yang luar biasa.

Sebagai penggemar tempe, maka bagi saya tempe goreng biasa pun bisa menjadi tempe yang spektakuler. Apalagi disantap bersama sambel khusus yang pertama kali saya nikmati di rumah Budhe saya di Jalan Sangkuriang - Bandung dulu, semasa saya masih kuliah. Jadi setiap kali makan tempe ini, saya selalu teringat akan semua kenangan di hari-hari libur atau hari Minggu yang begitu indah. Ketika saya dan segenap sepupu saya berebutan tempe penyet ini ,dan menyantapnya bersama dengan sekerat ikan pindang goreng dan sejumput daun kemangi atau daun surawung kata orang Sunda.

Hari ini…saat saya jauh dari Bandung, setiap kali saya kangen dengan suasana hangat di dalam keluarga Pakdhe dan Budhe saya, maka saya akan membuat tempe penyet ala Sangkuriang. Saat-saat penuh kasih di sana, akan membuat hati saya menjadi hangat.

Tempe memang bukan sekedar tempe. Tempe bisa menjadi pengikat hati. Terlebih kalau kita menikmatinya bersama orang-orang yang kita kasihi.

Selamat menikmati.

Salam sayang dari My Lovely Kitchen,

Ietje S. Guntur

**

TEMPE KANGEN

Bahan :

- Tempe, sebaiknya yang dibungkus satu persatu dalam daun pisang, berbentuk panjang , 10 bungkus

- Atau, tempe panjang 1 papan, sebaiknya yang dibungkus daun pisang

- Minyak sayur yang baru untuk menggoreng tempe, paling sedikit 500 ml.

Bumbu :

- Ketumbar 1 sendok makan, dicuci bersih

- Bawang putih 2 siung, kupas kulitnya

- Garam secukupnya

Sambel penyet :

- Cabe keriting merah sekitar 20 buah (pilih yang utuh dan licin kulitnya)

- Bawang merah dengan kulitnya 10-15 siung (sebaiknya berbentuk agak bundar)

- Terasi yang sudah matang (dibakar atau disangrai)

- Tomat, kalau suka

Tambahan :

- Timun segar (=bonteng, bhs Sunda)

- Kemangi ( = surawung, bhs Sunda)

Peralatan kerja :

- Cobek kecil untuk mengulek sambel dan membuat tempe penyet

- Wajan untuk menggoreng tempe

Cara membuatnya :

Tahap I : Tempe Goreng

  1. Tempe setelah dibuka dari bungkusannya digores-gores sepanjang badannya, agar nanti bumbu dapat meresap.
  2. Bumbu perendam tempe diulek : ketumbar, bawang putih yang sudah dikupas kulitnya dan garam secukupnya. Tambahkan air hangat secukupnya.
  3. Tempe yang sudah digores-gores direndam kurang lebih 15 menit di dalam rendaman bumbu.
  4. Panaskan minyak di wajan, api jangan terlalu besar, tapi juga jangan terlalu kecil.
  5. Setelah minyak cukup panas, masukkan tempe satu persatu ke dalam wajan. Agar tempe bisa garing dan renyah, tempe harus terendam minyak dengan sempurna. Jangan memasukkan tempe terlalu banyak sekaligus.
  6. Setelah tempe berwarna coklat keemasan, angkat dan tiriskan. Ulangi untuk semua tempe hingga habis.

Tahap II : Sambel penyet

  1. Setelah tempe selesai digoreng, ambil sebagian minyak goreng yang masih panas dan masukkan ke dalam wajan. Boleh juga dengan mengurangi jumlah minyak yang sudah ada di dalam wajan penggorengan tempe.
  2. Ambil bawang merah yang masih berkulit, goreng sebentar di dalam minyak panas hingga kulitnya layu. Angkat, sisihkan.
  3. Setelah menggoreng bawang, ambil cabai utuh, jangan ada yang berlubang dan goreng di dalam minyak panas bekas menggoreng bawang. Goreng sampai layu. Hati-hati jangan sampai meletus . Kalau perlu boleh ditutup sebentar. Kalau sudah layu angkat, sisihkan.
  4. Ambil cobek kecil. Masukkan dua atau tiga buah cabai merah, dua atau tiga buah bawang merah yang sudah digoreng tadi, pencet kulitnya hingga mengelupas. Kulit bawang dibuang. Lalu diulek bersama dengan terasi dan garam. Sambel ini tidak perlu halus, agak kasar, agar cabai dan bawangnya bisa menempel di tempe gorengnya nanti.

Saran penyajian :

  1. Ambil cobek berisi sambel bawang, masukkan satu atau dua potong tempe goreng yang masih hangat. Tekan-tekan tempe goreng dengan ulekan ( mutu ) – sebaiknya yang dibuat dari batu – hingga pipih dan sambel melekat pada tempe goreng.
  2. Kalau suka, boleh ditambahkan tomat dan ditumbuk kasar bersama sambel dan tempe goreng.
  3. Hidangkan tempe penyet bersama dengan cobeknya.
  4. Dapat disantap bersama ikan pindang goreng, lalab timun dan kemangi.
  5. Agar lebih nikmat, setiap orang mendapat satu cobek berisi tempe dan sambelnya.

Tips :

- Cobek kecil berbentuk khusus, misalnya bentuk ikan atau buah-buahan banyak dijual di daerah Sengkaling – Malang (Jatim) atau di daerah Magelang (Jateng).

- Untuk menjaga penampilan, setiap cobek dapat diberi alas keranjang rotan kecil ataupun piring kecil yang serasi dengan ukuran cobek.

- Minyak untuk menggoreng tempe sebaiknya minyak yang baru. Minyak jelantah atau minyak bekas menggoreng akan mempengaruhi rasa tempe.

- Sisa minyak bekas menggoreng tempe masih dapat digunakan untuk menggoreng ikan pindang, dan dapat mengurangi aroma anyir ikan pindang.

*i*s*

Special note : Resep Tempe Kangen ini didedikasikan untuk keluarga Pakdhe dan Budhe Iskandar Danusugondho, serta segenap sepupu penggemar tempe : Sonny, Sapto, Anjoy, Titi Frian, Conny…Thanks sudah berbagi tempe dan kehangatan di masa lalu…I love U all…

Forever Love...Sup Kacang Merah

FOREVER lOVE....

Pasti teman dan sahabat semua akan bertanya, kenapa sih Sup Kacang Merah ini sampai mendapat julukan sedemikian romantisnya ?

Ini ada riwayatnya...hehehe...Konon kata ibu dan tante-tante saya ( baik itu dari pihak keluarga ibu, maupun pihak keluarga ayah) yang pernah mengasuh saya semasa kecil, saya ini penggemar berat sup kacang merah ! Setiap minggu, pasti saya akan minta masakan sup kacang merah. Tidak peduli musim hujan atau musim panas, sup kacang merah harus hadir menemani hari-hari saya.

Tidak hanya jaman saya masih kanak-kanak, sampai sekarang pun Sup Kacang Merah ini menjadi menu favorit saya. Dan salah satu standar keberhasilan Assistant Kitchen Cabinet di rumah saya adalah kalau ia berhasil memasak sup kacang merah sesuai dengan selera saya.

Nah, supaya tidak berpanjang lebar dengan urusan nostalgia sup kacang merah ini berikut saya tuliskan resepnya untuk teman dan sahabat semua. Oya, ada dua versi sup kacang merah ini , yaitu :
1. Sup kacang merah dengan kaldu daging ( buntut, iga atau daging giling)
2. Sup kacang merah tanpa kaldu daging alias vegetarian

*

SUP KACANG MERAH versi Kaldu Daging :

Bahan : - Kacang merah segar, kurang lebih 500 gram
- Iga atau buntut sapi, kurang lebih 500 gram
- Wortel , yang sedang 2 buah ( kalau suka, untuk menyerap lemak daging)

Bumbu : - Bawang merah sedang, kurang lebih 5-6 siung
- Bawang putih 2 siung
- Tomat merah 1 buah
- Daun seledri dan daun bawang
- Bawang merah goreng untuk taburan ( kalau suka)
- Pala biji, setengah buah dirajang halus
- Bunga lawang ( kalau suka ) 1 buah (bisa beli di supermarket terkemuka)
- Rosmarry butiran ( kalau suka, untuk menambah aroma)
- Jahe kurang lebih sebesar jempol
- Merica / lada putih, lebih enak yang butiran dan nanti digiling tersendiri
- Mentega (margarin) 1 sendok makan
- Minyak sayur (minyak goreng) untuk menumis daging, iga atau buntut, 1 sendok
makan

Alat masak : - Sebaiknya mempergunakan panci dari bahan stainless steel yang agak tebal.

Cara memasak :
1. Kacang merah direbus tersendiri sampai empuk.
2. Daging atau iga atau buntut, ditumis cepat dengan sedikit minyak sayur ( kurang lebih 1 sendok makan) dalam wajan tersendiri untuk mengurangi aroma daging mentah dan menguatkan rasa. Kalau mau lebih enak, daging dipanggang sebentar sehingga tulangnya matang dan daging agak mengering.
3. Sediakan air satu panci kurang lebih 1 liter ( 5 gelas) dan didihkan, baru kemudian masukkan daging, atau iga, atau buntut sapi yang sudah ditumis. Rebus hingga empuk.
4. Masukkan kacang merah yang telah direbus. Tambahkan wortel yang sudah dipotong-potong sesuai selera. Sebaiknya dipotong bulat tipis, agar lebih bagus dalam tampilan.
5. Masukkan bumbu-bumbu : bawang merah yang sudah diiris tipis, bawang putih yang sudah digeprek, jahe yang sudah digeprek , pala yang diiris, bunga lawang dan rosmarry butiran. Biarkan bumbu meresap. Bila disukai, bawang merah dan bawang putih bisa ditumis dengan mentega, tetapi rasanya akan terlalu berlemak. Tambahkan garam dan rasakan.
6. Bila semua bumbu sudah terasa, daging dan kacang merah sudah empuk, masukkan daun seledri yang diikat serta daun bawang yang sudah diiris sesuai selera ( boleh iris tipis, boleh iris panjang). Tambahkan tomat yang sudah dipotong-potong. Masukkan satu sendok mentega , biarkan hingga cair, dan terakhir tambahkan merica bubuk ( lebih enak kalau merica bulat digiling tersendiri, rasanya akan lebih hangat dan lebih kuat).

Tambahan :
- Sambal cabe rawit : - 10 butir cabe rawit merah
- Garam
- Cuka masak sedikit
- Air matang
- Cara membuat : Semua bahan digerus jadi satu, teteskan sedikit cuka masak.

Saran Penyajian :
- Pergunakan mangkuk keramik atau mangkuk kaca tahan panas.
- Taburkan bawang goreng bila disukai.
- Sediakan potongan jeruk nipis dan sambal cabe rawit bila disukai.
- Tambahkan emping goreng untuk menambah selera.


**

SUP KACANG MERAH tanpa kaldu daging :

Semua bahan dan bumbu sama seperti membuat Sup Kacang Merah dengan kaldu daging. Hanya saja tidak menggunakan kaldu daging sapi asli. Kalau suka, boleh menggunakan kaldu blok, atau kalau tidak suka boleh menggunakan tambahan susu cair kurang lebih 50 ml untuk menguatkan rasa.

**

Selamat menikmati...Selamat berkreasi...

Salam sayang dari My Lovely Kitchen...

Ietje



BUMBU CINTA..

BUMBU CINTA..

Masakan, mau serumit apa pun bumbunya, tetapi tidak akan pernah enak rasanya kalau tidak dibubuhi GARAM..hehehe...Percaya atau tidak, bumbu utama dalam setiap masakan bukanlah bawang atau lada, tetapi sekali lagi...GARAM...Ibaratnya, tanpa garam tidak ada masakan yang enak.

Jadiiii...bagi pemula yang tidak bisa masak, jangan kuatir. Pakai saja rumus bumbu paling sederhana, dan setelah itu mantapkan dengan GARAM.

Sebelum saya 'secanggih' sekarang dalam urusan masak memasak, modal utama saya ada 3 golongan rumus bumbu masak. Nah, kalau yang ini baru asli dari ibu saya, walaupun beliau tidak secara langsung mengajarkannya kepada saya.

Masing-masing adalah :
1. Golongan bumbu masakan Indonesia, khususnya Jawa
2. Golongan bumbu masakan Cina
3. Golongan bumbu masakan Eropa

Untuk bumbu masak Sumatra atau Melayu, bisa diturunkan atau ditambahkan dari bumbu masak Indonesia ala Jawa tadi. Sedangkan untuk bumbu masak Kalimantan, Sulawesi, ya tidak akan jauh dari bumbu masak asli daerah setempat. Kurang lebih dari bumbu masak Jawa tadi.

1. Golongan bumbu masakan Indonesia, ala Jawa...
Rumus dasarnya adalah :
- Brambang (bawang merah)
- Bawang ( bawang putih)
- Laos (lengkuas)
- Salam

- Terasi ( atau bahan pencampur dengan aroma khusus)
- Gula (gula merah atau gula pasir putih)
- Asam (asam jawa, asam sunti, asam gelugur, asam belimbing wuluh)
- GARAM

Coba deh dihafalkan dengan cara berpantun, rumus dasar ini akan sangat mudah diingat.
Saya melagukan rumusan ini sambil bernyanyi :
brambang-bawang-laos-salam...trasi-gula-asam-garam.

Hampir semua masakan Indonesia, berbasis masakan Jawa seperti sayur asem, sayur lodeh, sambel goreng, opor, sayur bobor dan lain-lain rumus bumbunya seperti ini. Kita tinggal menambahkan bumbu lain, seperti kencur kalau ingin rasa yang manis dan tajam, ditambah sereh ( atau serai) untuk rasa yang lebih kuat khususnya masakan bersantan, kemiri agar lebih gurih ( juga untuk masakan bersantan), cabai (sesuai selera). Dan sekarang saya punya tambahan bahan baru , khusus untuk masakan bersantan yaitu SUSU.

Dalam hal ini utamakan menggunakan susu cair, tetapi kalau tidak ada, ya pakai susu bubuk apa saja boleh, dicairkan dan dalam keadaan hangat dicampurkan ke dalam masakan pada saat masakan hampir diangkat. Guna susu cair ini adalah untuk mengikat emulsi santan agar menjadi lebih kental dan gurih. Masakan opor, gulai, bahkan sup bisa ditambahkan susu cair sedikit.

2. Golongan bumbu masakan Cina...

Rumus dasarnya adalah :
- Bawang putih
- Jahe
- Garam
- Kecap atau saus khusus (semisal saus tiram, saus/kecap ikan)

Bumbu dasar masakan Cina, tidak jauh dari bawang putih. Kunci kelezatan masakan Cina bukan dari bumbu masaknya saja, tetapi lebih lagi adalah dari cara memasaknya. Hanya dengan bahan dasar sederhana seperti sawi atau bokcoi, masakan Cina yang dimasak cepat dengan api besar dan suhu tinggi akan menghasilkan masakan yang enak dan segar.

Tambahan bahan seperti udang, ikan, ayam, daging, jamur hanyalah untuk menambah kelezatan. Basicnya tetap rumus sederhana ini. Penambahan merica, lada putih atau lada hitam adalah variasi untuk memperkuat cita rasa masakan.

3. Golongan bumbu masakan Eropa..

Rumus dasarnya adalah :
- Bawang bombay ( atau bawang besar yang aromanya tidak tajam)
- Merica (lada putih atau lada hitam yang diimport dari Asia)
- Garam
- Minyak tumbuhan (seperti olive oil) atau lemak hewan
- Daun bumbu sesuai dengan daerah masing-masing ( bayleaf, rosmarry, oregano, dll)
- Tomat...bila disukai...

Ciri khas masakan Eropa adalah tidak terlalu tajam rasanya, apalagi dibandingkan dengan masakan Asia yang sangat 'spicy' dan full aroma.

Tambahan bahan seperti wine atau hasil fermentasi buah lokal lainnya sangat tergantung dari daerah masing-masing. Kelezatan masakan Eropa, terutama masakan keluarga adalah proses memasak yang 'lambat' atau dengan cara dipanggang di dalam oven agar bisa bertahan lama.

***

Begitu deeeh...bumbu dasar dari tiga golongan masakan yang biasanya saya pergunakan di rumah. Satu hal yang paling penting dalam urusan masak memasak adalah 'RASA PERCAYA DIRI'. Dalam urusan masak memasak tidak ada kata 'SALAH'. Semua bumbu adalah sah-sah saja adanya. Tergantung selera kita, dan tergantung rumus GARAM-nya. Itu saja.

Oke teman dan sahabat semua...Selamat memulai untuk memasak...
Oya...satu hal lagi...Memasaklah dengan CINTA...dengan sepenuh HATI...maka masakan kita akan menjadi masakan terlezat di dunia...

Salam sayang dari My Lovely Kitchen,

Ietje

RESEP-RESEP CINTA

RESEP-RESEP CINTA

Kata orangtua jaman dulu sih, cinta tumbuh dari perut. Artinya cinta bisa tumbuh dari makanan yang disajikan. Duluuuuu....saya tidak percaya dengan jargon seperti itu. Dalam pikiran saya, itu hanya akal-akalan ibu dan eyang saya agar si Manis Centil ini mau belajar memasak, setidaknya mau masuk ke dapur...he he he...

Namun sejalan dengan bergulirnya waktu, saya pun mulai merasakan bahwa memang ada hubungannya antara 'urusan perut' dan 'urusan cinta'. Paling tidak, perut ada hubungannya dengan perasaan. Minimal perasaan kangen ! Entah bagaimana prosesnya di dalam diri ini, banyak makanan yang pernah kita rasakan dan nikmati, yang sangat kuat nuansa psikologisnya. Baik nuansa yang menyenangkan sehingga menimbulkan rasa kangen, maupun nuansa yang kurang menyenangkan sehingga ingin dihindari.

Saya sendiri sebetulnya bukan tergolong orang yang 'doyan makan'. Tapi kalau saya sudah doyan dengan satu jenis makanan, maka ujung-ujungnya saya bukan doyan lagi tapi cinta berat alias mania ! Keadaan ini sering kali tidak menguntungkan saya, karena bukan lagi sekedar menikmati, tapi tak jarang saya jadi 'mabok berat' gara-gara kebanyakan menyantap makanan kesukaan saya tadi. Makanya, saya beberapa kali mengalami tragedi dengan urusan makanan. Diantaranya, saya pernah 'mabok' makan sup kacang merah. 'Mabok tempe', 'mabok tumis tauge' dan sebagainya. Nggak mutu memang...tapi itulah...kerakusan yang menimbulkan penderitaan. Dan konyolnya, kejadian itu tidak sekali terjadi...tapi berulang kali...he he he...

Namun semua pengalaman 'konyol' masa lalu itu, dan pengalaman indah selanjutnya menjadikan saya kaya ilmu...paling tidak, ya ilmu memasak makanan kesukaan sendiri. Demi memuaskan lidah dan perut inilah akhirnya saya berjuang untuk dapat masuk ke dapur dan menaklukkannya...hmmm...

Jadi kalau dibilang bahwa memasak adalah naluri alamiah seorang wanita, saya perlu mempertanyakannya juga. Barangkali bukan naluri, tapi perjuangan...karena di rumah saya justru kaum lelakilah yang 'jago' masak...Ayah saya dan kedua adik laki-laki saya merupakan juru masak handal...kalau saja mereka mau terjun ke dapur...Mereka bertigalah terutama yang menjadi guru saya dalam urusan masak memasak. Dengan tips-tips sederhana dan masuk akal, mereka 'mengajar' saya untuk memasak yang sesuai dengan selera lidah.

Di sini nanti saya akan menuliskan beberapa resep favorit keluarga saya, yang belum tentu cocok dengan pakem juru masak dan buku resep. Resep andalan kami ini adalah resep eksperimen dan eksperiens...alias berdasarkan pengalaman. Dan yang jelas, semua resep di sini sudah dilumuri dengan banyak cinta dan kasih sayang. Di antaranya adalah :

1. Forever love : Sup kacang merah
2. Tempe kangen : tempe goreng , plus sambel yang diramu dari cabe dan bawang yang digoreng.
3. Simple present egg : alias orak arik telur plus kol dan wortel...plus jamur or kepiting...
4. Family Lover : Kweetiaw goreng ala Medan dengan tauge
5. Pastel tutup ulang tahun : yang dimasak untuk hari-hari khusus
6. Makaroni aneka ria : isi jamur (again) dan wortel
7. Opor bidadari : hmmm...ini special gw bangeeeettt
8. Sleeping chicken with mint leaf : ayam yang ditumis sebentar kemudian dipanggang di dalam pinggan tahan panas (pyrex) dan ditabur daun mint..
9. Ayam sweet seventeen with yoghurt : ayam panggang or sleeping, yang diberi bumbu yoghurt dan bawang putih..
10. Experimental chicken with cocacola : hmm...pasti yummy dan lembuuuuttt...
11. Ikan panggang the first of Mey : ikan panggang dengan bumbu seadanya...ramuan saya dan sahabat saya Mey
12. Emergency chicken soup : kalau sudah putus asa dengan semua resep, maka resep ini bisa jadi andalan...sup ayam dengan wortel, jamur dan telur kocokan...hmm...
13. Semur ayam jamur : hmm...jamur again...tapi jangan salah pilih jamurnya
14. Ayam goreng pandan with sesame oil...: pasti beda sama yang di resto...ada selipan daun jeruknya...hmmm...
15. Tumis tauge pakai ebi...hmm...seru bangeeet
16. Perkedel tahu isi udang...Ini resep darurat juga...
17. Roti jala legendaris : Bukan roti biasa...tapi asyik punya deeeh...bisa dimakan pakai kare ayam or kambing, atau pakai selai nenas buatan sendiri, atau cukup disiram madu saja...
18. Kangkung ca...special my lovely Dhani
19. Semur cumi-cumi...he he he...belum pernah dengar ? Nah...ini dia...kesukaan anak saya..
20. Sup iga panggang...ini termasuk sup gawat darurat...dan dijamin asyiiiik...

Sebetulnya masih banyak yang lain...tapi untuk yang pertama...ini dulu deeeh...

Salam dari My Lovely Kitchen,

Ietje

Senin, 24 Desember 2007

Kembali ke Dapur Cinta


Dear Allz...

Sejujurnya...sebetulnya saya sangat tidak suka memasak, terlebih kalau urusan memasak yang membutuhkan proses pengolahan yang lama. Ditambah lagi dengan suasana dapur yang saya kenal sejak kecil, selalu pengap, gelap, penuh asap dan beraroma segala macam yang membuat kepala saya selalu pusing tujuh keliling.

Ibu saya sudah bosan mengajari saya memasak, atau paling tidak membujuki saya untuk turun ke dapur. Tapi baru beberapa menit di situ, saya sudah lari lagi ke luar. Bahkan disuruh mematikan api kompor saja rasanya males banget. Masuk ke dapur sama seperti masuk ke gua kelelawar yang penuh dengan misteri.

Masakan saya yang pertama...dan betul-betul masakan adalah sayur lodeh, yang resepnya saya dapat dari sekolah. Ini praktek masak saya yang pertama ketika saya kelas IV SD di sebuah sekolah khusus wanita. Rasanya persis di buku. Saya tidak suka sama sekali, karena memang saya tidak suka sayur lodeh. Kemudian teman-teman sepermainan sering mengajak saya main masak-masakan yang sebenarnya. Kami memasak gulai kacang panjang, yang menurut saya memang enak sekali. Itu saja. Dan sekali saya pernah mencoba memasak nasi goreng...Selesai.

Setelah itu saya tidak pernah lagi berurusan dengan dapur. Masa remaja saya lebih banyak di jalan daripada di depan kompor. Kalau pun ada acara kumpul-kumpul dengan teman dan masak bersama, saya lebih memilih pergi belanja dan adu tawar dengan pedagang. Walaupun saya sudah disindir, bahkan setengah diancam agar mau masak supaya kelak disayang suami , dengan cuek saya bilang...Nanti mau cari suami yang bisa masak saja...kalau perlu cari suami koki restoran saja...he he he...Akhirnya semua menyerah ! Saya tidak pernah lagi dibujuk untuk terjun ke dapur. Urusan saya adalah belanja ke pasar...dan untuk yang ini saya memang suka sekaleeee....(bisa ngobrol sama tukang jualannya, bisa dapat diskon juga...)..

Begitulah...setiap kali karena keterpaksaan saya turun ke dapur, akibatnya bisa dua hari saya nggak doyan makan. Rasanya seluruh kepala penuh berisi asap. Saya mau masak kalau di alam bebas, melihat langit terbuka. Atau kalau di dapur tertutup haruslah dapur yang besar dan luas dan bebas asap. Agak belagu memang...tapi daripada saya semaput ? Hikss...

Tetapi kemudian, karena tuntutan 'jabatan' sebagai anak kos...kadang-kadang mau tidak mau saya juga terpaksa turun ke dapur. Memasak seadanya agar perut tidak kelaparan. Itupun kadang masih dibantu oleh teman-teman lain...Jujur saja, yang mengajari saya menggoreng tempe yang benar adalah adik saya yang laki-laki. Yang mengajari saya membuat tempe dan tahu bacem adalah ayah saya. Yang mengajari saya membuat sayur asem dan nasi goreng adalah teman-teman saya yang laki-laki. Yang mengajari saya membuat sambal yang enak adalah 'mantan' pacar saya...he he he...

Ketika tiba saatnya saya harus berkeluarga, syarat pertama yang saya ajukan adalah "saya nggak mau disuruh masak !". Calon suami waktu itu pasrah saja. Dan untunglah...karena dia tidak memaksa saya untuk memasak, akhirnya saya pun jadi santai...dan bisa masuk ke dapur walaupun tiap lima menit sudah lari ke luar lagi. Dapur di rumah pun dicat warna terang. Kompor disediakan yang gampang operasionalnya. Semua peralatan dapur dipersiapkan agar saya menjadi mudah untuk bekerja...( hehehe...)....tapi itu pun tidak membuat saya bisa 'jatuh cinta' pada urusan dapur dan masak memasak.

Lalu tiba saatnya, saya memiliki seorang anak. Si Ratu Singa ini bukan main tabiatnya. Sejak dia bisa makan makanan padat , dia tidak pernah mau makan makanan yang sama dalam sehari. Dia tidak pernah percaya kalau masakan yang dihidangkan itu adalah makanan baru, kalau dia tidak melihat proses pembuatannya. Akhirnya, saya terpaksa membawa dia ke dapur. Dan dia menonton saya memasak.

Lama-lama, karena tuntutan harian anak semata wayang saya, saya pun mulai menikmati seninya berkutat di dapur. Apalagi kalau saya selesai masak, menatanya di meja makan, dan dia mencicipinya sambil bilang ,"Terima kasih ya, Bu...masakan ibu enak sekali"....waaaah...rasanya dunia ini jadi indah luar biasa. Sayapun semakin bersemangat untuk menciptakan resep-resep baru, yang sesuai dengan seleranya.

Selama bertahun-tahun, walaupun kami memiliki pembantu, saya selalu menyempatkan memasak satu jenis masakan paling tidak sehari sekali. Dan khusus hari Sabtu atau Minggu, saya akan memasak kweetiaw istimewa atau pastel kentang panggang untuk dia. Inilah hidangan khusus yang dimasak dengan penuh ritual. Selain itu juga ada semur ayam atau daging plus jamur, ikan yang ditim dengan daun singkong, makaroni schotel plus jamur, nasi schotel, mie schotel, ayam panggang yoghurt, ayam coca cola, semur cumi-cumi, sup ikan kakap, sup iga panggang dan masih banyak lagi. Semua ini menjadi makanan favorit anak saya yang memang sangat doyan makan jamur segala jenis...

Begitulah...hidup saya diisi dengan kegiatan harian menyusun menu, belanja, masak untuk anak ( dan suami sekali-sekali...hik hik..maaf yaaa)...sampai suatu ketika dia lulus SMA, kuliah di lain tempat sehingga terpaksa meninggalkan rumah untuk waktu yang tidak tentu. Urusan saya dengan dapur pun berhenti seketika !

Beberapa lama begitu...saya jadi ogah-ogahan masuk ke dapur. Jangankan mau memasak, wong masuk ke dapur saja rasanya enggan. Kalau ada pembantu, ya minta tolong dia yang masak. Kalau nggak ada pembantu, ya saya hidup mati makan telor dadar atau tempe goreng saja.

Tiba-tiba...beberapa waktu belakangan ini, ada inspirasi dari seorang sahabat saya...untuk kembali ke dapur. Hiyaaaah...ini dia yang namanya pencerahan !

Saya pun diliputi kesadaran...untuk back to My lovely kitchen.
Tak hanya itu...saya pun berniat untuk menulis semua resep yang pernah saya praktekkan untuk anak saya.

Dan sekarang di sinilah saya...
Membuka blog Dapur Cinta...agar dapat berbagi resep dan berbagi kasih dengan semua teman dan sahabat saya...

Salam hangat,


Ietje

Special note : Thanks buat Nef yang menginspirasi saya untuk membuka blog Resep Masakan ini. Semoga bermanfaat buat semua...